Garuda Muda

Garuda Muda

Selasa, 25 Maret 2014

Biografi Evan Dimas Darmono





Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan  mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/

Biografi Zulfiandi


Zulfiandi lahir di Bireuen, Aceh 17 Juli 1995 adalah pemain Timnas Indonesia U-19 putra pasangan Alfian dan Supini.Gelandang berusia 18 tahun asal klub PSSB Bireun ini memiliki postur tubuh  yang atletis dan stamina yang prima. Meski kerap membantu serangan hingga ke garis pertahanan lawan, Zul tetap disiplin menjadi orang pertama yang menjadi penghalau serangan lawan dari tengah. Zulfiandi mengawali karir sepak bola dengan berbagai kesulitan seperti tidak mampu membeli sepatu karena masalah ekonomi. Saat itu, tanpa sepengetahuan orang tuanya Zul memilih untuk menabung sedikit demi sedikit. Setelah terkumpul sejumlah uang, barulah ayahnya menambahkan setelah mengetahui bahwa anaknya itu sangat membutuhkan sepatu baru. Hingga saat ini, Zul masih menyimpan sepatu tersebut sebagai kenang-kenangan. Penggemar gelandang Barcelona, Sergio Busquets itu mengawali karirnya sebagai sebagai pemain penyerang. Tidak mengherankan jika ia memiliki tendangan keras dan akurat. Pelatihnya di SSB Brata Reuleut Bireun, Rukma Amin kemudian menggeser posisinya ke gelandang. Ia melihat visi permainan yang biasa dipanggil Zul ini akan lebih berguna jika ditempatkan sebagai gelandang. Zulfiandi juga mengakui bahwa keputusan Rukma Amin ini adalah sebuah fase penting dalam pembentukan karakter permainannya. Ia tidak ragu menjadikan pelatih ini sebagai sosok yang berjasa dalam perjalanan karirnya yang baru seumur jagung ini. Tahun 2013 Zulfiandi memperkuat Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Zulfiandi kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir dengan kemenangan, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar. Pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, pernah membuat Zulfiandi menangis. Menurut Muhammad Hargianto, temannya di timnas U-19,  sang pelatih pernah membuat Zulfiandi menangis. Kala itu, Juli 2013, Zul harus telat datang makan bersama, serta terkena omelan sang pelatih. “Kamu itu, sudah dibilangin berkali-kali, masih saja. Sudahlah, kamu pulang saja,” ungkap Hargianto, menirukan ucapan Indra Sjafri kala itu. Sang pelatih saat itu sudah menurunkan barang-barang Zul dan memberikan voucher taksi kepada Zul. Akibatnya, Zul yang masih tergolong remaja, menangis diperlakukan seperti itu. Setelah itu, ternyata Zul mendapat ucapan selamat ulang tahun dan dibawakan kue oleh staf pelatih.

Biografi Maldini Pali

                                              


Maldini Pali lahir pada  25 Januari 1995 di amuju, Sulawesi barat, Indonesia adalah pemain sepak bola Indonesia yang membela Timnas U-19 di kejuaraan piala AFF 2013 dan piala AFC U-19. Kedua orang Maldini adalah penggemar sepak bola  saat masih dalam kandungan dokter menjelaskan bahwa yang akan lahir adalah anak kembar laki-laki, orangtuanya mempersiapkan dua nama yaitu Maldini Pali dan Mancini Pali. Namun setelah USG ulang secara detail ternyata hanya satu anak laki-laki yang akan lahir dan dipilih nama Maldini Pali. Karier Maldini sebagai pemain sepakbola dimulai saat ia mengikuti kompetisi Tashan Cup, salah satu kejuaraan sepak bola lokal yang pernah dijuarainya. Dari sinilah Maldini mulai mengasah bakatnya sebagai pemain sepak bola profesional. Dalam kompetisi Piala Suratin di Sinjai, tim Maldini berhasil menjadi juara, membuat SSB Hasanuddin Makassar tertarik dengan talenta dan kemampuan Maldini dalam bermain bola. Maldini juga dipanggil untuk mengikuti turnamen Walikota Cup U-15 di Makassar. Karir Maldini di dunia sepak bola semakin cemerlang ketika pembentukan Indonesia Footbal Academi (IFA). Maldini lolos dalam seleksi Timnas U-16 di Uzbekistan. Satu tahun kemudian, Maldini terpilih menjadi salah satu dari tiga utusan Indonesia untuk berlatih di Leicester City, Inggris, selama tiga bulan. Maldini kemudian ditawari kontrak beberapa klub besar Indonesia, seperti Persija, Arema, Persib Bandung, dan Pelita Jaya. Namun Maldini memilih Pelita Jaya. Maldini dikontrak selama tiga tahun, dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Karier Internasional Maldini dimulai di tim nasional Indonesia U-17 dan berlanjut di tim nasional Indonesia U-19. Tahun 2013, Maldini Pali ikut memperkuat timnas U-19 dalam ejuaraan  AFF U-19 2013 sebagai gelandang sayap. Maldini tampil baik saat tim Garuda Muda mengalahkan Timor Leste pada babak semifinal Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. Maldini sukses mengantarkan Timans U-19 menjuarai Kejuaraan AFF  U-19 2013 setelah berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 melalui adu penalti. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Maldini Pali dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir dengan kemenangan Indonesia, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 selanjutnya melawan Korea Selatan,  Maldini kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan. Ia juga menyumbang assist untuk terciptanya gol kedua Indonesia yang dicetak Evan Dimas. Dalam laga itu, Timnas U-19 berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Biografi Putu Gede Juni Antara



                            

Putu Gede Juni Antara lahir pada 7 Juni 1995 di Denpasar adalah  anak tunggal dari pasangan Made Raka dan Ni Nyoman Suji. Nama Putu Gede mulai melejit setalah bermain apik sebagai bek untuk Timnas U-19 di kejuaran piala AFF dan AFC U-19. Ayahnya bekerja tukang ukir patung, sementara ibunya membantu tetangga mengecet rumah. Karier Putu Gede diawali dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Tresna, Denpasar. Saat tim akademi AC Milan berkunjung ke Bali, SSB Putra Tresna berkesempatan melawan klub Serie-A Liga Italia itu. Keterampilan sebagai bek kanan membuat pemantau bakat merekomendasikan penggemar bek Real Madrid, Sergio Ramos ini masuk SMA Ragunan. Putu Gede yang saat itu duduk di kelas I SMA Dwijendra, Denpasar harus pindah ke Jakarta pada tahun 2011. Tahun 2013 dipilih untuk membela  Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 menjadi bek kanan. Kepiawaiannya menjaga jantung pertahanan mengantarkan garuda muda menjadi juara Piala AFF U-19. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Putu Gede dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 berhasil mencetak empat gol tanpa balas. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Putu Gede dan Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.


Profil dan Biodata Lengkap Muchlis Hadi Ning Syaifulloh



       
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Kostumnya nomor 10. Tertulis di kostum: Muchlis. Penyerang Utama Timnas U-19 ini bermain cukup cemerlang di piala AFF maupun di pra-piala Asia. Bersama dengan Evan Dimas Darmono, Muchlis Hadi merupakan pemain yang bisa dibilang paling dijaga pergerakannya oleh pemain belakang lawan. Siapakah sebenarnya sosok Muchlis Hadi ini? Berikut ini adalah profil dan biodata Muchlis Hadi.

Biodata dan Profil Muchlis Hadi
Awal Karir Sepakbola Muchlis Hadi

Muchlis Hadi mengawali karir di Sekolah Sepak Bola sejak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Jauh sebelum itu, ia sering bermain sepak bola antar kampung ketika duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun dipercaya memperkuat tim Persekap Pasuruan. Saat itu pula, ia ditemukan Indra Sjafri yang memang mencari bibit-bibit unggul dengan berkeliling ke daerah. "Setelah itu ikut seleksi dan lolos ikut U-19 sampai sekarang," kata anak pertama dari dua bersaudara.

Biodata Lengkap Muchlis Hadi 
Nama Lengkap: Muchlis Hadi Ning Syaifulloh
Tempat Tanggal Lahir: Mojokerto, 26 Oktober 1996
Posisi: Striker/ Penyerang
No. Punggung: 10
Asal Nama Ning Syaifulloh

Ning Syaifullah merupakan salah satu penyerang trengginas yang dimiliki tim Petrokimia Gresik di era Galatama, dan awal Liga Indonesia dibentuk. Ia menjadi salah satu bagian dari trio maut Petrokimia kala itu, bersama dengan Widodo Cahyono Putro dan Jacksen F Tiago.

Orang tua Muchlis Hadi, Samsul, menambah nama anaknya menjadi Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. “Makanya, nama panjang Muchlis saya tambahkan Ning Syaifullah. Sebab Ning Syaifullah itu, mantan pemain terkenal Petrokimia Gresik yang hebat,” Ujarnya
Muchlis Hadi, Fernando Torres atau Raul Gonzales?



Samsul sendiri bukan asal-asalan dalam melatih Muchlis kecil, karena ia sebelumnya adalah mantan stopper tim Assyabab Surabaya, satu angkatan dengan Mustaqim dan Putut Wijanarko. Berbekal ilmu sebagai pemain bola inilah, Samsul lantas menempa Muchlis cara menggocek, menendang, menyundul, serta mengontrol bola.

Mirip Torres atau Raul?

Menurut saya, kemampuan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh memang mirip dengan idolanya, yaitu Fernando Torres dan sedikit mengingatkan saya pada Raul Gonzales. Dribelnya memang tak istimewa, tapi kemampuannya menyelesaikan peluang di depan gawang, menunjukkan bahwa Muchlis Hadi punya naluri dan insting membunuh a la Torres pada masa jayanya ataupun Raul Gonzales, sang Pangeran Barnabeu.

Biografi Ravi Murdianto

 Ravi Murdianto


ravi murdianto Ravi Murdianto
Ravi Murdianto lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada  13 Maret 1995 merupakan putra pasangan Heri Supriyanto dan Murminah. Kecintaanya pada dunia sepak bola sudah terlihat sejak masih belia. Ravi mulai mendalami Sepak Bola dengan belajar di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bersemi Grobogan. Kemudian ia mangasah  keahliannya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda Semarang. Potensinya yang menonjol mengantarkannya masuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut Diklat Salatiga. Dua tahun berselang, Ravi ditarik untuk berlatih di Diklat Ragunan. Ravi dipercaya sebagai kiper utama Timnas U-17 dan U-18. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hong Kong. Di Timnas U-18, ia ikut membawa Merah Putih meraih peringkat kelima turnamen pelajar di Iran. Ravi memiliki insting dan kecekatan di bawah mistar gawang. Tak heran, Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri selalu mempercayainya sebagai kiper utama. Sebelum membela timnas, dia berkostum Perserang Serang yang berlaga di Divisi I. Saat masih meniti ilmu di SSB Tugu Muda, ada pengalamannya yang tak terlupakan. Suatu senja, pulang dari berlatih di Lapangan Sidodadi, dia harus berjalan dari Penggaron hingga Tegowanu, Grobogan. Lulusan SMA Ragunan itu berjalan sendirian pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 20 kilometer lanataran sudah terlalu malam dan tidak ada lagi bis yang lewat. Karena dia tak kunjung sampai di rumah, kedua orang tuanya panik, mereka datang ke Lapangan Sidodadi, bertanya kepada para pelatih, tetapi tak seorang pun tahu. Kegelisahan Heri Supriyanto dan Murminah sirna setelah mengetahui sang putra kesayangan telah sampai di rumah di Jalan Tegowanu Kulon RT10 RW 1, Grobogan. Tahun 2013 Ravi dan garuda muda lainnya sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara di Piala AFF U-19 lewat drama adu penalti yang sangat dramatis. Tak lama setelah menjuarai piala AFC U-19, Ravi murdianto kembali memperkuat Timnas U-19 dalam ajang Piala Asia (Piala AFC) U-19. Laga perdana mereka melawan laos, berakhir dengan kemenangan telak 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Ravi Murdianto bermain sangat baik, meski kebobolan dua kali, namun banyak bola yang mengarah ke gawangnya ia tepis. Ravi Murdianto juga melakuakan penyelamatan gemilang yang sangat berani, hingga ia harus cedera, namun tetap melanjutkan laga hingga usai. Dalam Laga itu, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Biodata Timnas U - 19




1. Syahrul Kurniawan berasal dari Ngawi, lahir 5 Juni 1995
2. Ravi Murdianto lahir Grobogan, 8 Januari 1995 Klub Perserang Serang
3. Muklis Hadi Ning Syaifulloh lahir Mojokerto, 26 Oktober 1996 
4. Paulo Sitanggang lahir 17 Oktober 1995 Klub Jember United
5. Putu Gede Juti Antara lahir Denpasar, 7 Juni 1995 Klub Diklat Ragunan
6. Hansamu Yama Pranata  lahir Mojokerto, 16 Januari 1995 Klub SAD Indonesia
7. Zuliviandi lahir di Bireun 17 Juli 1995 klub PSSB Bireun
8. Ilham Udin Armayn lahir di Ternate, 10 Mei 1997 klub Diklat Ragunan
9. Maldini Paki lahir Mamaju 27 Januari 1995 klub SAD Indonesia
10. Fathurahman lahir Pasuruan, 28 Juni 1996 klub Persakabpas Pasuruan
11. Evan Dimas Darmono lahir Surabaya, 13 Maret 1995 klub Persabaya 1927
12.Ruli Desrian lahir 19 Desember 1996 klub PSLP Padang
13. Dimas Sumantri lahir 17 November 1995 klub PSDS Deli Serdang
14. Mahdi Fahri Albar lahir 27 September 1996 klub SAD Indonesia
15. Alqomar klub Nusa Ina
16. Hendra Sandi Gunawan lahir 10 Februari 1995 klub Persiraja Banda Aceh
17. Muhammad Hargianto lahir Jakarta, 24 Juli 1996 klub Diklat Ragunan
18. Dinan Yahdian Javier lahir Bantul, 6 April 1995 klub SAD Indonesia
19. Dimas Drajad lahir 30 Maret 1997 klub Persegres Gresik United
20. Yabes Roni lahir Alor NTT, 6 Februari 1995 klub Putra Kenari
21. Dio Permana lahir 7 Juni 1995 klub Persema Malang

Sebagai Bonus aja tentunya ada bonus coach pak Indra Sjafrie juga bro
Indra Sjafrie lahir di Padang 2 Februari 1963 prestasi terbaiknya adalah membawa timnas menang di turnamen HKFA di Hongkong dan AFF U-19 di Indonesia, Semoga kelak coach Indra dapat memberikan banyak gelar buat Indonesia, Aminnn Syukur, Paling tidak bisa bawa Indonesia ikut Piala Dunia U-20.

Martinus Novianto, Calon Pesaing Muchlis Hadi di Timnas U-19


Persaingan di lini depan timnas U-19 bakal semakin ketat. Ini setelah munculnya nama Martinus Novianto Ardi yang tengah digadang-gadang bakal menjadi striker anyar skuat Garuda Jaya. 
Sosok Martinus seketika mencuri perhatian publik berkat performa gemilangnya saat memperkuat tim Pra-PON DIY dalam laga ketiga Tur Nusantara timnas U-19 di Stadion Mandala, Krida, Jumat (7/2).
Pemain kelahiran 3 November 1995 itu mencetak dua gol  sehingga membuat timnas U-19 sempat tertinggal terlebih dahulu. 
Timnas U-19 saat ini memiliki tiga striker murni. Yakni Muchlis Hadi, Reza Pahlevi dan David Maulana. Sejauh ini, posisi striker utama menjadi milik Muchlis Hadi. 
Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri menaruh perhatian kepada Martinus. Martinus, kata Indra, punya peluang bergabung dengan Evan Dimas dan kawan-kawan.
"Siapapun pemain yang bagus, tak hanya Martinus, pasti akan saya panggil bergabung dengan tim. Ini adalah timnas Indonesia, sehingga semua pemain punya peluang," kata Indra kepada Republika, Senin (10/2). 
Indra mengakui Martinus memiliki skill mumpuni untuk bersaing di lini depan. Namun Indra harus lebih dahulu memastikan apakah Martinus dapat memenuhi empat kriteria yang ditetapkan tim pelatih. Selain skill,pemain timnas U-19 harus memiliki ketahanan fisik, mental, dan pemahaman taktik. 
Sayangnya, Martinus agaknya sedikit bermasalah dengan ketahanan fisik. Pada laga melawan timnas U-19, ia tidak bisa bermain penuh dan harus ditarik pada babak kedua karena mengalami sedikit cedera. 

Hansamu Yama yakin tak tersingkir dari Timnas U-19

Evaluasi yang akan dilakukan tim pelatih Timnas U-19 tak membuat Hansamu Yama Pranata keder. Pilar lini belakang Skuat Garuda Jaya ini mengaku optimistis bisa tetap mempertahankan posisinya.

"Soal dipertahankan atau tidak, saya terserah apa kata tim pelatih," ujar Yama.

"Namun, secara pribadi, saya optimistis bisa tetap bertahan," sambungnya.

Sebelumnya, Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri menegaskan bahwa dia akan melakukan evaluasi untuk menentukan promosi dan degradasi bagi timnya. Menurut Indra, hal ini merupakan caranya mendapat komposisi terbaik bagi timnya.

Lebih lanjut, Indra menolak membocorkan siapa saja yang bakal tersisih dari Skuat Garuda Jaya. Menurutnya, hal ini masih harus dirapatkan dengan anggota tim pelatih lainnya.

"Besok baru kita rapatkan. Kita juga belum tahu jumlah pemain kita akan jadi berapa. Bisa 25, 29 atau bahkan 30 orang. Persiapan kita masih panjang. Nggak usah terburu-buru," tandasnya. (bola/mac)

Senin, 24 Maret 2014

Buku 'Garuda Jaya', Ungkap Sisi Lain Pemain Timnas U-19


 Ingin tahu soal perjalanan karier Tim Nasional U-19 dan sejumlah kisah menarik dan inspiratif soal individu para pemainnya? Maka anda wajib membaca buku Timnas U-19: Garuda Jaya yang ditulis oleh Eko Priyono dan Andibachtiar Yusuf.
Eko Priyono menuturkan, buku ini berisi tentang kisah dari 20 pemain timnas yang menjuarai piala AFF 2013. Eko tidak mengambil kisah skuat timnas U-19 yang lolos pada putaran final Piala Asia 2014.
"Sengaja memang kisah dari pemain yang menjuarai AFF saja yang kita ambil, sehingga tidak ada kisah beberapa pemain seperti Yabes ataupun pemain lainnya yang beru bergabung pada piala babak kualifikasi Piala Asia pada 2013," katanya, Minggu (23/3/2014).
Kisah ini pun diambil berdasarkan kisah-kisah masa kecil yang dialamiEvan Dimas dkk. Dari profesi sang bintang lapangan sampai dengan kesulitan menembus tim inti karena standar yang diterapkan pelatihIndra Sjafri.
"Kisah-kisah ini menggali betapa memori masa lalu yang sulit karena kita merasa perlu melihat perjuangan pemain dalam memperoleh piala AFF pada 2013," jelasnya.
Buku ini sendiri disambut kehadirannya oleh pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri. Indra menyebutkan bahwa dalam beberapa hal memang publik harus mengetahui pemain-pemain yang menurutnya hampir semuanya memiliki status sosial yang sama ini.
"Saya rasa penting untuk mengetahui kerja keras mereka, karena sepak bola bukan hanya kehebatan fisik tetapi bagaimana sikap mental, ini yang tampak dalam buku ini," jelasnya.

Foto Sang Garuda Muda










Daftar Nama Pemain Timnas U-19 untuk Kualifikasi Piala Asia 2014


Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Badan Tim Nasional (BTN) mengumumkan daftar nama 23 pemain yang akan membela tim nasional Indonesia U-19 di ajang babak kualifikasi Grup G Piala Asia 2014.
Melihat dari susunan pemain Timnas U-19, sebagian besar pemain merupakan pemain yang membawa Indonesia meraih gelar juara Piala AFF U-19 di Jawa Timur pada September 2013.
Tercatat hanya satu pemain yang diganti yakni, Alqomar Tehupelasury. Alqomar digantikan Dio Permana. Kemudian pelatih Indra Sjafri memasukkan tiga nama untuk memenuhi kuota 23 pemain, yakni Awan Setho, Angga Febrianto Putra, dan Yabes Roni.
“19 pemain dipertahankan. Hanya satu pemain yang diganti, yaitu Alqomar. Posisi Alqomar digantikan Dio Permana. Selain itu ada Awan Setho, Angga, dan Yabes,” ujar pelatih Timnas 19, Indra Sjafri ditemui di Pondok Indah Mall, Jakarta, Minggu (6/10/2013).
Berikut Daftar Nama 23 Pemain Timnas Indonesia U-19:
Penjaga Gawang: Ravi Murdianto, Rully Desrian, Awan Setho Raharjo
Bek: Febly Gushendra, Muhammad Sahrul Kurniawan, Putu Gede Juni Antara, Hansamu Yama Pranata, Muhammad Fatchu Rochman, Dimas Sumantri, Mahdi Fahri Albaar
Gelandang: Muhammad Hargianto, Dio Permana, Zulfiandi, Paulo Oktavianus Sitanggang, Evan Dimas, Hendra Sandir Gunawan
Penyerang: Yabes Roni Malaifani, Dinan Yahdian Javier, Ilham Udin Armayin, Maldini Palii, Muchlis Hadi Ning Syaifullah, Muhammad Dimas Drajad, Angga Febriyanto Putra

10 Catatan Menarik Usai Timnas U-19 Tekuk Persebaya U-21

Timnas Indonesia U-19 kembali ke jalur kemenangan di Tur Nusantara usai mengalahkan Persebaya U-21 di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin 24 Februari 2014. Hattrick Evan Dimas Darmono mewarnai kemenangan 4-2 Timnas U-19 atas Persebaya U-21.

Berikut ini adalah 10 catatan menarik usai Timnas U-19 mengalahkan Persebaya U-21 seperti yang dikumpulkan VIVAbola:

1. Timnas U-19 akhirnya mampu kembali meraih kemenangan setelah 3 laga sebelumnya bermain imbang. Itu merupakan rentetan hasil imbang terpanjang yang pernah dialami tim Garuda Jaya di pertandingan resmi ataupun uji coba sejak 2013.

2. Evan Dimas menjadi pemain Timnas U-19 pertama yang mampu melakukan hattrick di Tur Nusantara.

3. Hattrick Evan ke gawang Persebaya U-21 merupakan yang pertama dilakukan kapten Timnas U-19 sejak tiga kali membobol gawang Korea Selatan pada laga terakhir Grup G Pra Piala Asia U-19 2014, 12 Oktober 2013.

4. Dengan tambahan 3 gol, Evan kini menjadi top scorer sementara Timnas U-19 di Tur Nusantara dengan torehan 5 gol. Evan melewati catatan gol Septian David Maulana (3 gol).

5. Evan juga menjadi pemain tersubur di skuad tim besutan Indra Sjafri tersebut sejak 2013, dengan torehan 15 gol.

6. Gol pertama Evan ke gawang Persebaya U-21 merupakan gol tercepat selama perhelatan Tur Nusantara, menit ke-8. Gol tersebut hingga kini menjadi satu-satunya gol yang tercipta di bawah menit ke-10 selama Tur Nusantara.

7. Timnas U-19 untuk kali pertama mencetak gol melalui titik penalti di Tur Nusantara. Penalti Evan pada menit ke-83 juga merupakan satu-satunya gol yang tercipta melalui titik putih di Tur Nusantara.

8. Striker Timnas U-19, Muchlis Hadi Ning, akhirnya mampu mengakhiri paceklik gol setelah melalui 5 laga Tur Nusantara tanpa mencetak gol. Sebelumnya Muchlis mencetak satu gol ke gawang Persiba Bantul, 5 Februari 2014.

9. Ini adalah kali pertama Timnas U-19 berhasil mencetak lebih dari 3 gol di Tur Nusantara. Sebelumnya, tim Garuda Jaya menang 3-1 atas PSS Sleman dan 3-2 atas Pra PON DIY.

10. Timnas U-19 sudah mencetak 16 gol di Tur Nusantara, dan semua gol tersebut tercipta dari dalam kotak penalti.

Garuda Jaya Mulai Menatap Uji Coba Internasional

imnas Indonesia U-19 yang baru saja menyelesaikan pertandingan Tur Nusantara langsung menatap ujicoba internasional menuju kawasan Timur Tengah sesuai dengan program Badan Tim Nasional (BTN).

Evan Dimas dan kawan-kawan rencananya akan menjalani pertandingan ujicoba internasional dan kemungkinan salah satu lawannya adalah Oman, 10 April. Sebelum bertanding, juara Piala AFF 2013 U-19 ini akan menjalani ibadah umroh. Rencananya tim bertolak ke Timur Tengah, 1 April.

"Selama Tur Nusantara perkembangan tim cukup positif. Namun kami tetap akan melakukan evaluasi sebelum ke Timur Tengah. Secara umum tim sudah siap untuk bertanding disana," kata Indra Sjafri seperti dilansirAntara.

Pria kelahiran Pesisir Selatan, Sumatra Barat itu menegaskan, evaluasi yang dilakukan meliputi semua aspek. Untuk itu pihaknya akan meminta laporan dari semua jajaran pelatih serta tim pendukung yang selama ini ikut mengontrol perkembangan tim yang dipersiapkan untuk Piala AFC 2014 di Myanmar itu.

Dari hasil evaluasi itu, kata dia, selanjutnya akan diaplikasikan pada pemusatan latihan sebelum bertolak ke Timur Tengah. Kelemahan selama Tur Nusantara akan diperbaiki selama menjalani pemusatan latihan yang rencananya kembali dilakukan di Yogyakarta mulai 25 Maret.

"Dari 13 pertandingan yang telah dijalani sudah tentu ada peningkatan. Namun kami belum bisa menjelaskan secara detail saat ini. Setelah semua data terkumpul maka akan diumumkan," tambahnya.

Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk Piala AFC 2014 di Myanmar selain menjalani Tur Timur Tengah juga dijadwalkan menjalani turnamen mini di Jakarta dan Vietnam. Bahkan, BTN juga mewacanakan tim yang diharapkan bisa lolos ke Piala Dunia 2015 U-20 juga melakukan ujicoba ke Eropa.

Manfaat Tur Nusantara Menurut Indra Sjafri

Timnas Indonesia U-19 baru saja merampungkan rangkaian Tur Nusantara usai berkeliling DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Kalimantan.

Dari tur yang dimulai sejak awal Februari kemarin tersebut, Skuat Garuda Jaya mendapat banyak manfaat. Menurut coach Indra Sjafri, salah satu keuntungan itu adalah membantu pihaknya menemukan pemain-pemain baru yang berkualitas.

"Anak-anak juga mendapat pengalaman berinteraksi dengan penonton. Mereka jadi tahu betapa besar harapan bangsa ini kepada mereka." ujar Indra Sjafri.

"Setiap pertandingan Timnas U-19 di mana pun, penonton datang dan memenuhi stadion. Bahkan lebih ramai daripada pertandingan Indonesia Super League (ISL)," lanjutnya.

Kini, para pemain tengah menjalani liburan dan dijadwalkan kembali bergabung pada 25 Maret besok untuk melakukan persiapan Tur Timur Tengah pada awal April

Alasan Indra Sjafri Larang Timnas U-19 Jadi Bintang Iklan


Pelatih tim nasional (Timnas) U-19,Indra Sjafri, membeberkan alasan sikap kerasnya yang melarang pemain U-19 untuk menjadi bintang iklan. Hal ini karena mereka belum waktunya merasakan popularitas dengan cepat.
"Belum saatnya mereka dapat iklan, memang tidak dipungkiri iklan dapat menambah pemasukan mereka, tapi kalau ada kesenjangan (kerena iklan), tim juga nanti jadi tidak kompak," kata Indra, Minggu (23/3/2014).
Ibarat lotere, maka pemain itu akan merasa pongah ketika mendapatkan popularitas dalam waktu singkat. Jika itu terjadi maka akan memberikan dampak yang buruk bagi kerjasama tim.
"Mereka akan kesenangan luar biasa, lebih baik jika mereka bersabar sampai mereka memiliki waktu yang tepat untuk menjadi bintang iklan," katanya.
A
I
S
E
N
O
D
N
I
L
A
N
O
I
S
A
N
M
I
T
E
V
O
L
I